DARK AGES ??? Masa Kegelapan ??
Sebelum masa Renaissance, masa apakah itu?
PERIODE KEGELAPAN ? MASA YANG HILANG ?
Jawabnya … TENTU TIDAK !!!
Dark Ages, masa kegelapan yang dimaksud adalah masa
kegemilangan Peradaban Islam yang sudah memberikan banyak kontribusi pada dunia
hingga saat ini. Berbagai bidang ilmu telah dikembangkan oleh ilmuwan muslim di
seantero dunia dengan pusat peradaban yang berada di Baghdad, Spanyol
(Andalusia) melalui beberapa periode kekhalifahan yang berlalu.
Halaman khusus ini saya maksudkan sebagai bahan
referensi bagi siapa saja yang ingin belajar dan mengambil banyak hikmah dari
sejarah peradaban Islam yang pernah menguasai 2/3 dunia selama > 10 abad !
Dunia barat banyak menutupi bahkan memanipulasi
sejarah peradaban dunia yang sebagian besar di bangun dari peradaban Islam.
Berbagai hal di dunia ini tak lepas dari penemuan-penemuan yang di temukan dan
di ciptakan oleh banyak ilmuwan-ilmuwan muslim.
Sebut saja berbagai bidang seperti fisika, biologi,
matematika, astronomi, astrologi, kedokteran, seni, budaya, musik, ekonomi,
sosiologi dan banyaak bidang keilmuwan yang di ciptakan dan dibangun oleh
ilmuwan-ilmuwan muslim selama -/+ 10 abad lamanya. Dan konsep serta penemuan
mereka hingga saat ini masih digunakan bahkan sebagian di klaim sebagai
penemuan mereka.
Melalui Baitul
Hikmah di Baghdad dan pusat penelitian di Andalusia, Spanyol, kemudian menjadi
titik sentral penemuan-penemuan ilmiah berbagai bidang ilmu yang saat ini
menjadi rujukan ilmuwan2 dunia. Ironisnya, semua bidang keilmuwan itu semua
terangkum apik dalam kitab-kitab maupun manuskrip hasil penelitian para ilmuwan
muslim yang saat ini banyak di ‘koleksi’ di perpustakaan-perpustakaan di Eropa
& Amerika. Bagaimana dengan pewaris sesungguhnya, yaitu kita ummat muslim ?
Kita hanya bisa menjadi penonton dan pengagum dari hasil ciptaan
ilmuwan-ilmuwan barat, that’s all. Dan ironisnya lagi hasil-hasil penemuan yg
kita nikmati tersebut merupakan pengembangan dari apa yang sudah ditemukan oleh
ilmuwan muslim sebelumnya.
Ummat muslimlah yang seharusnya mewarisi dan
meneruskan berbagai ilmu dan hasil ciptaan ilmuwan-ilmuwan muslim terdahulu.
Tapi bagaimana faktanya saat ini? Kita hanya menjadi konsumen dan
bukanprodusen. Pengagum dan bukan yang dikagumi. Penikmat dan bukan yang
menciptakan.
Kitalah ummat muslim yang semestinya memberikan
kontribusi selanjutnya bagi kemashlahatan ummat manusia karena sejatinya Islam
adalah Rahmat bagi seluruh alam…Rahmatan lil alamin.
Bahkan 2/3 kosa kata bahasa Indonesia dan bahasa
melayu itu merupakan kosa kata serapan dari bahasa arab, bahasa alqur’an yang
memang sengaja dikembangkan oleh para ulama terdahulu untuk mempermudah dakwah
di tanah air ini. Dan saat ini semua istilah dan kosa kata di masyarakat
kitapun telah bergeser bahkan secara tidak langsung diganti secara perlahan
dengan kosa kata yang kebarat-baratan.
Ironis…
Namun demikian, kita tidak boleh lengah dan minder,
justru kita mesti lebih giat lagi menggali berbagai bidang keilmuwan dan
menumbuhkan semangat akan cinta alqur’an di dalam keluarga guna mencetak
generasi penerus yang faqih dan qur’ani agar nantinya bisa mencetak
ilmuwan-ilmuwan baru yang qur’ani dan memberi manfaat bagi ummat. Karena
sejatinya, sebagian besar ilmuwan-ilmuwan muslim yang berjaya di masa kejayaan
Islam itu adalah para penghafal dan pengkaji alqur’an, menjadikan alqur’an
sebagai dasar rujukan berbagai bidang keilmuwan secara ilmiah. Karena sejatinya
Islam bukan hanya ibadah ritual saja…tapi lebih dari itu, merupakan pedoman dan
petunjuk bagi seluruh manusia di seluruh bidang kehidupan untuk
mencapai keselamatan dan kebahagiaan di dunia dan akhirat kelak.
Wallahu’alam
0 komentar:
Posting Komentar